Senin, 08 Februari 2010

"UNGKAPAN HATI SANG KUPU-KUPU PUTIH"



Oleh : Dorratul Hijaziyah (Zia), Mahasiswi Farmasi UNLAM Banjarbaru

Aku menangis dalam hati…
Tak seorang pun mampu mendengarnya…
Riak air yang senantiasa membuatku tersenyum, kali ini gagal melakukan tugasnya...
Apa yang kurisaukan?
Aku pun tak tahu pasti...

Kupu-kupu biru berhak melakukan semua itu...
Dan sang merpati tak tahu menahu, dia hanya menjalankan tugasnya...

Aku menangis dalam hati sejak kemarin...
Tapi saat jemari ini menari melukiskan kata hati...
Tangis itu pun meledak tanpa ada yang mampu mencegah...
Tak juga hujan...
Tak juga riak air...

Ku ingin pergi sejauh-jauhnya sekarang...
Ku ingin terbang setinggi-tingginya sekarang...
Ke tempat dimana aku bisa tenang...
Berteriak...
Walau kutahu teriakan kupu-kupu putih tak akan mungkin bisa didengar...

Sesaat... Ada dua angsa putih yang senantiasa hadir memberi semangat...
Bahkan melontarkan secara jelas hasrat hati mereka terhadapku...
Namun keduanya dapat kuhadapi dengan baik...
Tanpa ada keinginan untuk menyakiti atau membuat malu...
Karena... jika hati berbisik, siapa yang mampu menutup telinga...?
Tak seorang pun yang mampu...
Kecuali jika hatimu keras bagaikan baja...
Maafkan aku angsa putih, aku sering tak menghiraukan kalian...
Dengan menjaga interaksi ini saja, aku sudah dicaci oleh kupu-kupu biru dan sang merpati...
Bagaimana jika aku bercengkrama lebih dengan kalian?

Aku tahu, membawa dua angsa putih ke kehidupan nyataku memang hal yang salah...
Apalagi bagi kupu-kupu biru...
Maafkan aku, aku benar-benar tidak tega dengan mereka...
Aku tidak ingin menjadi sosok sombong sebagai makhluk biasa...
Aku juga tidak akan mungkin memasukkan mereka ke dalam relung hatiku, karena aku menunggu kau, wahai kupu-kupu biru...
Setidaknya aku ingin mereka tahu, bahwa kupu-kupu putih tidak sombong, tapi tak mudah untuk meluluhkan hatinya...
Seperti saat kupu-kupu biru melakukannya...

Kupu-kupu biru...
Tahukah kau, aku sedang sakit sekarang...?
Satu sayapku terluka di tengah perantauan...
Tapi, kuyakin kau tak akan peduli itu...
Biarlah sayap birumu membuat kau lupa denganku...
Karena aku memang hanya kupu-kupu putih...
Tak berwarna, pucat, dan tak seindah dirimu...
Kelak... Jika kita bertemu lagi...
Mungkin kau hanya akan mencaciku...
Mengorek kesalahanku lebih dalam lagi...

Kali ini, ku benar-benar akan pergi...
Sejauh-jauhnya yang aku mau...
Aku sudah sangat lelah dengan semua ini...
Tak satupun dari kalian yang dapat mencegah...
Pergi dari dunia fatamorgana ini...
Walau sesekali aku akan datang, tapi tak satupun dari kalian yang akan menemukan jejakku...
Jika suatu saat kau rindu...
Saat itu, sungguh...
Ku berjanji dalam hati, akan sangat sulit bagi kau untuk meluluhkan hatiku...


By_Kupu-kupu Putih